Kembangkan Inovasi dan Daya Kreatifitas Siswa Lewat Ujian Praktik Kolaboratif
Alunan nyanyian dan ruangan redup dengan lampu yang menyoroti satu titik layar mewarnai salah satu sudut ruangan SMP Kristen Gloria 1. Terdengar pula percakapan yang menceritakan sebuah kisah dengan Bahasa Mandarin lewat boneka kertas. Rupanya suara tersebut berasal dari panggung boneka yang dibawakan oleh siswa SMP Kristen Gloria 1 dalam ujian praktik kolaborasi mata pelajaran Bahasa Mandarin dan seni musik.
Ujian praktik merupakan salah satu rangkaian ujian akhir dan tahap wajib yang harus dilalui siswa kelas 9. Sekolah Kristen Gloria senantiasa berinovasi guna kemajuan pendidikan peserta didik, seperti halnya yang dilakukan SMP Kristen Gloria 1 lewat ujian praktik kolaboratif.
“Selain sebagai penilaian pencapaian kompetensi peserta didik kelas 9, adanya ujian praktik kolaborasi ini untuk mengembangkan inovasi dan daya kreatifitas siswa. Kami juga berharap juga dapat memupuk kerja sama antar siswa dalam merancang dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengorganisasikan suatu kegiatan. Melalui kegiatan ini kami ingin dapat memberikan pengalaman nyata dalam belajar lewat praktik pembelajaran yang telah didapat,” tutur Ibu Christanti Diah Retnani, Wakil Kepala Sekolah SMP Kristen Gloria 1, bidang Kurikulum.
Pekan ujian praktik yang diadakan mulai tanggal 10 Februari 2020 hingga 17 Februari 2020 memiliki beberapa mata pelajaran yang diujikan secara kolaboratif. Mata pelajaran tersebut diantaranya, Bahasa Indonesia dengan Pendidikan Agama Kristen, IPA dan IPS trio kolaborasi dengan Bahasa Jawa, Bahasa Mandarin dengan seni musik, Bahasa Inggris dengan mata pelajaran prakarya.
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan prakarya, siswa melakukan praktik memasak satu jenis masakan dan minuman kemudian mendeskripsikannya dengan Bahasa Inggris. Lain halnya mata pelajaran IPA yang trio kolaboratif dengan mata pelajaran IPS dan Bahasa Jawa. Siswa melakukan eksperimen pembuatan tape dan tempe kemudian membuat iklan produksi dengan Bahasa Jawa. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen yang dikolaborasikan dengan Bahasa Indonesia, siswa melakukan drama rohani dengan pembuatan naskah drama dan penampilan yang sesuai dalam kaidah Bahasa Indonesia.