Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1928. Peristiwa ini, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda adalah janji yang diucapkan oleh pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam Kongres Pemuda Kedua, yang diadakan oleh Persatuan Perhimpunan Pemuda-pemudi Indonesia. Pada kesempatan ini, mereka bersumpah untuk bersatu dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, menciptakan semangat nasionalisme yang kuat dan persatuan yang tak tergoyahkan.
Pada perayaan hari Sumpah Pemuda tahun ini SMA Kristen Gloria 2 menyelenggarakan seminar keberagaman dengan tema “Berbangsa Satu dalam Keberagaman”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 25 dan 26 Oktober 2023 dengan peserta yang berbeda di setiap harinya, untuk hari Rabu adalah kelas X dan XII IPS, dan hari Kamis ialah kelas XI dan XII MIPA. Rangkaian Seminar Sumpah Pemuda ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, penampilan drama dari ekstrakurikuler teater The Act, penyampaian materi tentang nilai-nilai Sumpah Pemuda terkait toleransi dan keberagaman, tanya jawab bagi peserta untuk berbincang-bincang, berinteraksi, dan berbagi pengalaman dan diakhiri dengan memekikan salam “PANCASILA”. Seminar ini adalah wadah penting untuk memahami, menghormati, dan merayakan semangat keberagaman bangsa Indonesia.
Dalam seminar memperingati Hari Sumpah Pemuda ini SMA Kristen Gloria 2 berkolaborasi dengan Roemah Bhinneka Surabaya. Roemah Bhinneka merupakan tempat berkumpul dan berdiskusi untuk melakukan pembauran, menjaring aspirasi masyarakat bersama berbagai suku, ras, agama, golongan, berbagai organisasi masyarakat yang diinisiasi oleh Bapak Iryanto Susilo. Pembicara yang mengisi seminar hari Sumpah Pemuda ini antara lain Pdt Rully Antonius Haryanto (Pendeta GPIB), Soesiana Tri Ekawati (Ketua Masyarakat Baha’i), Dian Jennie (Ketua Puan Hayati), Alfin Fatikh (Santri Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan & Dosen Universitas Ciputra), Boedioyono (Ketua JAI Surabaya), Romo Irwan Pontoh (Rohaniawan Budha & Ketua Yayasan Budhayana Darmawira Center), Septiawan (Perwakilan Klenteng Boen Bio) dan juga Pinandita Wayan Suraba (Rohaniawan Hindu). Para pembicara ini berasal dalam satu komunitas yakni Roemah Bhinneka tersebut.
Setelah mengikuti rangkaian acara pada seminar ini peserta didik diharapkan membuat satu aksi nyata sebagai bentuk komitmen yaitu dengan membuat poster yang didalamnya berisi hal-hal baik apa yang didapatkan selama seminar, aksi nyata apa yang akan dilakukan beserta bukti nyatanya. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman sosial, budaya, dan agama di masyarakat. Seminar ini akan melibatkan berbagai pemateri yang mewakili kelompok-kelompok beragam dalam masyarakat, seperti etnis, agama, orientasi seksual, dan latar belakang sosial. Seminar akan mencakup diskusi, presentasi, dan kegiatan interaktif untuk mempromosikan toleransi, inklusivitas, dan persahabatan lintas kelompok. Melalui seminar ini, nilai-nilai sejarah, nasionalisme, dan persatuan dipertahankan dan diwariskan kepada generasi muda, memastikan bahwa semangat Sumpah Pemuda akan tetap hidup dalam masyarakat Indonesia. Dengan semangat yang terus berlanjut, bangsa Indonesia bisa terus berkembang dan menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.