Masa remaja diawali dengan satu fase yang dikenal dengan istilah PUBERTAS. Pada anak perempuan, pubertas berlangsung pada usia 8 – 13 tahun dan pada anak laki-laki 9 – 14 tahun. Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik yang sangat cepat, yaitu Lonjakan Pertumbuhan (Growth Spurt), kecerdasan dan emosi pada usia ini berkembang pesat (Golden Age). Hal ini dikarenakan, Prefrontal Cortex, bagian otak terdepan yang paling terakhir matang, yang membedakan manusia dan mahluk hidup lain mulai berkembang pesat.
Bagian otak ini penting, karena membawa sifat dewasa dan bijaksana. Saat masa ini, otak siap untuk mempelajari lebih banyak hal yang rumit. Dari mulai ilmu pengetahuan, seni sampai hubungan sosial. Keingintahuan akan hal-hal yang lebih abstrak meningkat, termasuk keinginan mencoba banyak hal baru.
Pada masa remaja, anak perlu bersiap untuk ide-ide brilian yang akan keluar dari kepala dan hasil karya yang kreatif yang akan diciptakan. Untuk itu, diperlukan dukungan tubuh kuat dan energi yang memadai.
Gizi Seimbang – APA YANG KITA MAKAN ?
Apakah pola konsumsi menu makanan remaja kita sudah memadai untuk menunjang pertumbuhan di masa Golden Age ? Bagaimana sebaiknya?
Pedoman Gizi Seimbang
Dari gambar Tumpeng Gizi di atas, kita bisa lihat ada 5 jenis makanan yang perlu kita konsumsi:
- Karbohidrat sebagai sumber tenaga
- Potein (nabati / hewani) sebagai sumber zat pembangun
- Sayur mayur sebagai sumber zat pengatur (mengandung serat / vitamin / mineral)
- Buah-buahan juga sebagai zat pengatur (mengandung serat vitamin / mineral)
- Gula, Garam dan Lemak (GGL) sebagai zat tambahan yang konsumsinya harus dibatasi perharinya
Pada gambar Tumpeng Gizi di atas, Karbohidrat terletak di paling dasar, karena inilah sumber terbesar energi kita. Aktivitas yang banyak akan bisa kita jalani dengan asupan energi yang cukup. Banyak pilihan sumber karbohidrat, misalnya jagung, beras merah, beras hitam, kentang dan biji-bijian lain.
Protein sebagai sumber zat pembangun dibutuhkan tubuh kita untuk tumbuh. Protein ada dalam banyak pilihan, baik hewani atau nabati. Protein nabati mengandung isoflavon dan antioksidan. Sedangkan protein hewani memiliki mutu protein, vitamin, dan mineral yang lebih mudah diserap tubuh, namun mengandung kolesterol yang lebih tinggi. Kedua sumber protein ini penting bagi tubuh, sehingga kita perlu menyeimbangkan asupannya.
Bagi remaja putri, pada masa remaja ada perubahan besar. Salah satunya menstruasi sebagai tanda kematangan fisik perempuan. Proses biologis ini harus didukung dengan gizi yang terbaik, terutama Zat Besi. Hal ini, karena rentan mengalami anemia akibat hilangnya zat besi atau darah saat menstruasi. Sumber Zat Besi tertinggi adalah hati ayam dan daging sapi, serta kalau perlu mengonsumsi tablet penambah darah seminggu sekali. Protein paling baik dikonsumsi dalam kondisi tidak terlalu panjang proses pemasakannya. Sehingga, sebaiknya konsumsi makanan dari sumber protein yang segar, bukan makanan beku (frozen food).
Sayur mayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral juga mengandung antioksidan, sehingga baik untuk kulit. Terutama untuk mencegah jerawat dan bau badan. Porsinya pada Tumpeng Gizi hampir sama dengan karbohidrat. Semakin beraneka ragam sayuran dan buah yang kita makan, akan semakin lengkap vitamin dan mineral yang kita dapat. Perlu diingat, jangan memasak sayuran terlalu lama, karena vitamin dan mineral dalam sayur akan berkurang / rusak. Usahakan warna sayuran masih cemerlang.
Dalam sekali makan, paling tidak kita membutuhkan buah kira-kira seberat 50 gram (setara 1 buah pisang Ambon ukuran sedang / 2 buah Jeruk / 1 potong Pepaya / Melon / 3 buah Kurma ).
Di Puncak paling atas Tumpeng Gizi adalah asupan Gula, Garam dan Lemak (GGL). Semua ini dibutuhkan oleh tubuh kita, namun jumlahnya sedikit. Kelebihan GGL dalam waktu lama beresiko mengidap penyakit Diabetes Melitus tipe 2, Osteoporosis, Obesitas, Darah Tinggi, Kolesterol Tinggi, Jantung dan Kanker.