Tanamankan Jiwa Peduli Lingkungan Sejak Dini
Memiliki sikap peduli terhadap lingkungan dalam diri seseorang tidaklah timbul begitu saja. Mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini akan membentuk setiap pribadi memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu kepedulian lingkungan yang dapat diajarkan kepada siswa adalah mengelola sampah. Salah satu cara pengelolaan sampah yang diajarkan kepada siswa kelas V SD Kristen Gloria 3 melalui field trip ke PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Seloliman , Mojokerto. Pengelolahan sampah yang diajarkan pada field trip kali ini mengajak siswa untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik. Siswa diperkenalkan mengenai seluk beluk pertanian organik mulai dari pupuk hijau atau yang disebut pupuk kompos, molekul lokal, hingga cara membasmi serangga menggunakan biopeptisida. “Siswa mendapatkan pengetahuan baru mengenai penggunaan pupuk kompos. Menggunakan pupuk kompos dapat meningkatkan produksi tanaman dan buah yang dihasilkan lebih maksimal. Penggunaan pupuk konvensional justru dapat mencemari lingkungan. Kami ingin menanamkan kepada siswa bahwa sampah yang terbuang bisa bermanfaat, hal ini perlu sedini mungkin disosialisasikan kepada anak-anak,” ungkap Ibu Dinda Ayu Kumalasari selaku guru pendamping.
Siswa tidak hanya diajarkan mengenai teori saja siswa berkesempatan membuat sendiri pupuk organik dari buah dan sayuran yang sudah membusuk. “Awalnya siswa merasa takut menyentuh buah dan sayur yang sudah membusuk. Setelah mereka mempraktikkan sendiri cara memotong buah dan sayuran siswa tidak lagi merasa takut, siswa menikmati proses pembuatan pupuk organik. Siswa bergantian dan berbagi tugas ada yang memotong dan menumbuk. Harapnya dengan cara yang mudah mereka dapat mempraktikkannya di rumah,” ucap Ibu Dinda.
Melalui field trip ini mengajarkan kepada siswa agar dapat memanfaatkan hal-hal sederhana yang dapat ditemui dilingkungan sekitar. Sisa makanan, buah yang sudah membusuk dapat diolah menjadi pupuk organik. Melalui pengetahuan ini siswa ikut berkontribusi dalam melestarikan alam dengan cara memanfaatkan sampah yang dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat.
“Siswa merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang dipercayakan mengelola alam. Ketika siswa nantinya hidup di tengah-tengah masyarakat dan berkarya mereka sadar bahwa mereka memilki tanggung jawab untuk menjaga alam dengan baik,” tutup Ibu Dian.