Latih Siswa Menjadi Pencipta Lingkungan Hidup Melalui Teknik Hidroponik
Siswa SMA Kristen Gloria 1 yang tergabung dalam ekstrakurikuler lingkungan hidup untuk pertama kalinya memanen sawi hijau yang ditanam pada media hidroponik (09/01). “Panen ini adalah hasil pertama kami. Siswa sangat antusias dalam memanen,” ujar Ibu Anita Amelia selaku pengajar ekstrakurikuler lingkungan hidup. Menanam dengan menggunakan metode hidroponik merupakan proyek baru dari ekstrakurikuler lingkungan hidup. Teknik menanam tidak menggunakan media tanah memang banyak diminati oleh masyarakat yang tinggal di kota. Semakin berkurangnya lahan tanah di kota membuat masyarakat memunculkan berbagai inovasi cara menanam tumbuhan. “Kegiatan ini merupakan pengetahuan baru bagi siswa dalam menjaga lingkungan. Lahan untuk menanam di kota sudah semakin sulit, dengan belajar hidroponik siswa tetap dapat melestarikan dan menjaga lingkungan. Setelah mengetahui prosesnya siswa dapat mempraktikkannya di rumah,” ucap wanita yang akrab di sapa Ibu Anita.
Ibu Anita mengungkapkan, menanam dengan hidroponik tidak sulit. Cukup bermodalkan instalasi media pengganti tanah yang disebut rockwool dan bibit sayuran. Kelebihan lainnya adalah waktu memanennya singkat cukup menunggu 1,5 – 2 bulan sayuran sudah siap di panen. “Awal siswa menanam sayuran ini pada bulan November 2018. Setiap hari siswa melihat perkembangan tanaman dengan memastikan sirkulasi air berjalan dengan baik dan membuang tumbuhan kering yang dapat menghambat pertumbuhan sayuran,” ujar Ibu Anita.
Ekstrakurikuler lingkungan hidup akan terus dilaksanakan. Banyak project-projek baru dengan berbagai inovasi yang akan diajarkan kepada siswa untuk mendukung program peduli lingkungan. Hadirnya fasiltas baru Green House SMA Kristen Gloria 1 akan mendukung berjalannya ekstrakurikuler ini. “Siswa kedepannya tidak hanya menanam dan memanen saja namun juga melakukan riset dan mencari solusi agar tumbuhan yang mereka tanam dapat menghasilkan pertumbuhan yang maksimal. Harapannya siswa juga ikut ambil andil sebagai pencipta lingkungan bersih dan hijau,” tutup Ibu Anita.