Ciptakan Solusi Perubahan Iklim melalui Laboratorium Alam
Alam lambat laun terus mengalami perubahan, terlihat dari banyaknya musibah bencana alam yang diberitakan oleh media massa. Menghadapi tantangan perubahan iklim tersebut, manusia memiliki peran penting dalam menciptakan upaya ketahanan iklim. Sekolah sebagai salah satu bagian dari masyarakat, mempunyai tugas mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif menciptakan solusi perubahan iklim. Diharapkan melalui sekolah, generasi muda mampu menciptakan aksi solutif perubahan iklim di masyarakat.
Dalam rangka menciptakan solusi perubahan iklim di lingkungan masyarakat, SMA Kristen Gloria 2 mengupayakan pencegahan perubahan iklim dengan melakukan pengelolaan dan pemeliharaan alam. SMA Kristen Gloria 2 untuk pertama kalinya membuat laboratorium alam pada Sabtu (09/12). Di laboratorium alam siswa tidak hanya belajar mengenai teori, siswa dapat bersentuhan langsung dengan tumbuhan dan binatang yang berada di habitatnya. Siswa juga dapat mengamati perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang mereka tanam secara mandiri. Ide membuat laboratorium alam ini, tercetus dariadanya perubahan iklim dan lingkungan sekitar yang setiap hari ditemui. “Kita selalu disuguhkan pemandangan buih busa sabun limbah keluarga, di sungai yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Hal ini tidak baik jika dibiarkan begitu saja, karena dapat merusak ekosistem sungai”, ujar Ibu Irene Listiani selaku PIC.
Selain belajar siswa SMA Kristen Gloria 2 juga dilatih untuk memiliki sikap peduli lingkungan.Kepedulian terhadap lingkungandipraktikkan langsung dalam bentuk penanaman bibit pohonmangrove.Perwakilan siswa kelas X-XI diajak menyusuri bantaran sungai hutan mangrove di kawasan Mulyorejo. Siswa bersama dengan petambak Kalisari dan Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, menanam 550 bibit pohon mangrove.
“Konservasi mangrove ini, sangat penting untuk terus dibudidayakan. Pohon mangrove berperan sebagai penahan abrasi dan benteng pertahanan gelombang pasang air laut”, tutur guru Biologi tersebut. Kegiatan ini tidak hanya berhenti dalam tahap menanam saja, siswa akan berkoordinasi dengan pihak petambak memantau perkembangan pertumbuhan pohon mangrove. “Melalui gerakan ini SMA Kristen Gloria 2 turut berkontribusi secara nyata untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan alam”, tutup Ibu Irene.