SMA Kristen Gloria 2 Surabaya kembali menunjukkan kreativitas dan kepedulian sosial melalui karya inovatif siswa-siswinya. Dua siswi berbakat, Jolyn Vania Go (XI TE 1) dan Nathania Jessica (XI NS 2), di bawah bimbingan Mr. Stevanus Elixer Langelo, S.Sn., Gr. selaku guru seni rupa, menghadirkan sebuah inovasi yang memadukan nilai edukatif, budaya, dan semangat kebersamaan dalam produk “Flavour Griddle” — sebuah permainan papan kuliner yang mengenalkan kekayaan cita rasa Nusantara sekaligus menumbuhkan rasa persatuan di tengah era yang semakin individualis.
Mengangkat Keberagaman Indonesia Lewat Permainan
Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, bahasa, adat, dan kuliner yang beragam. Namun, di tengah kemajuan teknologi yang pesat, muncul pula tantangan baru berupa menurunnya interaksi sosial langsung dan meningkatnya gejala individualisme serta intoleransi. Berdasarkan data We Are Social dan Meltwater (2023–2025), Indonesia menempati peringkat keempat dunia pengguna Instagram terbanyak dengan lebih dari 108 juta pengguna TikTok pada tahun 2025. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh dunia digital terhadap pola interaksi masyarakat.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Jolyn dan Nathania merancang “Flavour Griddle” sebagai solusi kreatif yang mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk kembali berinteraksi secara langsung melalui media permainan papan yang menyenangkan dan sarat makna. Permainan ini mengajak pemain untuk menjelajahi berbagai kuliner khas dari seluruh penjuru Indonesia, sekaligus belajar menghargai keberagaman budaya yang membentuk identitas bangsa.
Nilai Edukatif dan Desain Penuh Makna
“Flavour Griddle” bukan sekadar permainan yang seru, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang keindahan keberagaman Indonesia. Desain permainannya tidak terikat pada satu suku, ras, atau adat tertentu, melainkan merepresentasikan kekayaan budaya dari Sabang hingga Merauke. Melalui permainan ini, para pemain diajak untuk mengenal lebih banyak tentang cita rasa khas daerah, kisah budaya di baliknya, serta makna kebersamaan yang menjadi inti kehidupan masyarakat Indonesia.
Selain mengedukasi, produk ini juga dikembangkan dengan prinsip keberlanjutan. Dengan bahan seperti kertas, akrilik, dan hardbox, Flavour Griddle tidak hanya estetis, tetapi juga ramah lingkungan. Hal ini menjadikannya sejalan dengan tema FIKSI 2025: “Kewirausahaan Hijau Solusi Lokal untuk Masa Depan Berkelanjutan.”
Dari Prototipe ke Pengembangan Bisnis Nyata
Proses pengembangan Flavour Griddle dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT dan kelayakan usaha. Melalui riset daring dan testimoni pengguna langsung, produk ini terus disempurnakan selama lebih dari tujuh bulan. Kini, permainan ini sudah dapat dibeli melalui e-commerce dan telah dipromosikan di berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok, untuk menjangkau calon pembeli dari luar negeri.
Ke depannya, Flavour Griddle akan dikembangkan dalam bentuk aplikasi digital interaktif yang memungkinkan masyarakat Indonesia bermain secara daring dengan orang dari budaya dan daerah yang berbeda. Dengan cara ini, inovasi lokal ini berpotensi memperkenalkan keindahan kuliner dan budaya Indonesia ke kancah internasional.
Menyatukan Generasi, Menyebarkan Nilai Kebersamaan
Melalui Flavour Griddle, SMA Kristen Gloria 2 Surabaya tidak hanya menghasilkan produk kreatif, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan yang semakin pudar di era digital. Permainan ini menjadi jembatan antara hiburan dan edukasi, antara lokal dan global, serta antara generasi muda dengan akar budayanya.
Karya Jolyn dan Nathania menjadi bukti bahwa inovasi yang lahir dari empati sosial dan kecintaan terhadap bangsa mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Flavour Griddle” bukan sekadar permainan ia adalah gerakan kecil untuk mengedukasi, menyatukan, dan menginspirasi Indonesia.
Ditulis oleh Tim Dokumentasi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya