“Peran Pendidikan di Industri 4.0 “ Ungkap Tantangan Seorang Pendidik Di Era Digital
Mengawali rangkaian kegiatan Anniversary 35th yang bertema “Bless To Be Blessing” Sekolah Kristen Gloria menggelar seminar “Peran Pendidikan di Industri 4.0 “ untuk Sekolah se- Dukuh Pakis pada 2 Mei 2019. “Sudah menjadi kerinduan kami untuk berbagi dan ikut serta memajukan dunia pendidikan. Anniversary menjadi kesempatan yang tepat untuk kami berbagi pengajaran dan inovasi pendidikan”, ungkap Ibu Lily Tjahjani selaku Kepala Sekolah SD Kristen Gloria 2 dan penanggung jawab seminar.
Seminar diikuti oleh 100 kepala sekolah dan guru. Peserta tampak sangat antusias ketika Pak Yana Poedjianto dan Ibu Lily Tjahjani memulai sesi. Sesi pertama diisi oleh Pak Yana yang menjabarkan peran pendidik di industry 4.0. Topik yang diangkat ini merupakan isu penting yang harus disadari oleh pendidik dimasa digitalisasi. “Pendidik perlu memperhatikan perkembangan jaman. Akan banyak pekerjaan yang ada sekarang ini akan hilang pada 10 tahun kedepan. Dan pekerjaan yang hilang tersebut akan digantikan oleh 85% pekerjaan yang baru,” papar Pak Yana. Maka dari itu, penting bagi seorang pendidik dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman untuk menyiapkan peserta didik ke industri. Bahkan pada dunia industri saat ini beberapa jenis pekerjaan tersebut belum tersedia.
Sesi yang kedua tentang “Innovative Learning Berbasis Multiple Intelligencess” yang diisi oleh Ibu Lily Tjahjani dan tim lebih mengarah ke workshop. Kepala sekolah dan guru diajak mempraktekkan langsung cara dan inovasi mengajar. “SD Kristen Gloria 2 sudah lebih dulu menerapkan sistem mengajar dengan basis Multiple Intelligencess, bahkan kita juga sudah sering diliput media karena sistem mengajar yang inovatif ini”, ungkap Ibu Esther Ratnaningsih sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Melalui inovasi belajar yang Berbasis Multiple Intelligencess tersebut dapat membantu pendidik untuk terus mengembangkan diri demi kemajuan peserta didiknya. “Sangat perlu ada inovasi belajar yang majemuk karena setiap anak memiliki kecerdasan atau bakat yang berebeda-beda, sehingga peran guru juga harus terus berkembang dan melakukan inovasi belajar”, tambah Ibu Esther Ratnaningsih.