Beberapa tokoh mengemukakan bahwa Emotional Quotients (EQ) jauh lebih berperan ketimbang Intelligence Quotients (IQ). Diantaranya, Daniel Goleman yang mengemukakan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Lebih lanjut, Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.
Menyadari betapa pentingnya kecerdasan emosi dalam kehidupan, maka sangatlah penting bagi orang tua untuk dapat melatih emosi anak sejak dini. Berikut, beberapa tips melatih anak untuk mengontrol emosi oleh Ibu Ribka Feriyana, selaku Kepala Operasional KB-TK-SD Kristen Gloria :
- MODELING : Orang tua harus menjadi teladan yang benar bagi anak dalam mengekspresikan berbagai emosi, seperti senang, sedih, kecewa, puas, bosan, dll.
- : Orang tua harus peka terhadap suasana hati serta ekspresi emosi anak dengan cara menyatakan kepedulian untuk mendengar serta berusaha memahami apa yang mereka rasakan.
- DISCUSSING : Orang tua harus mendukung anak untuk bekerja sama dalam memikirkan (berdiskusi), serta menentukan solusi yang paling sesuai dan konstruktif (membangun) untuk mengatasi gejolak emosi anak.
- PRAYING : Orang tua harus mengajak anak untuk membawa pergumulan terkait gejolak emosi ini kepada Tuhan karena penanganan gejolak emosi merupakan bagian dalam proses pertumbuhan di hadapan Tuhan.
- REMEMBERING : Orang tua harus terus menerus mengingat dan mengingatkan anak dengan berbagai cara, bahwa Tuhan itu adalah ALLAH yang menghendaki anak-anakNya terus belajar mengontrol emosi sebagai sarana untuk menjadi berkat dan memuliakan nama-Nya.
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” – Amsal 16:32