Kapan Saat yang Tepat Memeriksakan Diri Bagi Asimtomatik ?

Kapan Saat yang Tepat Memeriksakan Diri Bagi Asimtomatik ?

 

Penyebaran Covid-19 pada pasien asimtomatik atau biasa disebut Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan salah satu misteri terbesar dari virus SARS  CoV-2 sampai saat ini, padahal pasien asimtomatis dapat menularkan Virus.

Data menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang dinyatakan Positif Covid-19 tidak memiliki gejala yang jelas, melalui studi meta-analisis, sekitar 20-45% penderita Covid-19 di dunia tidak bergejala (Garcia et al 2020; Topol et al 2020). Di Indonesia sendiri angka pasien asimtomatik cukup tinggi:

  • “70-90% pasien Covid di Indonesia adalah OTG” (Doni Monardo, Kumparan 6 Agustus 2020)
  • 80% pasien Covid-19 dibawah 20 tahun merupakan OTG (Detik.com, 10 Juli 2020)
  • 53% pasien Covid-19 di DKI Jakarta OTG (Dinas kesehatan DKI Jakarta, 1 Oktober 2020)

Untuk itu sangat berguna apabila kita tahu KAPAN saat  yang tepat kita perlu memeriksakan diri agar kita tidak menjadi penular virus ini pada orang lain, terutama orang tua kita dan orang-orang di sekitar dengan comorbid (penyakit penyerta) .

Kapan kita perlu memeriksakan diri ?

  1. Bila ada gejala:
  • Demam ( > 38C ) dan Batuk ,

atau

  • Terdapat 3 atau lebih gejala : demam, batuk, kelelahan (fatique), sakit kepala, sakit otot,nyeri tenggorokan, pilek/ hidung tersumbat, sesak nafas, mual/muntah, diare, penurunan kesadaran,

atau

  • Anosmia (hilangnya kemampuan indera penciuman) atau Ageneusia (hilangnya kemampuan indera perasa)
  1. Bila ada riwayat kontak erat :

Bila kita memiliki riwayat KONTAK dengan orang lain yang telah terkonfirmasi ataupun orang yang probable (kemungkinan) Covid-19. Adapun yang dimaksud riwayat kontak, sebagai berikut ;

  1. Kontak tatap muka / berdekatan dalam radius <18m dan alam waktu akumulasi 15 menit dalam 24 jam.
  2. Sentuhan fisik langsung (bersalaman, berpegangan tangan, dll).
  3. Orang yang merawat langsung tanpa APD standar.
  4. Kontak dalam kurun waktu dua hari sebelum pasien muncul gejala hingga pasien diisolasi (kontak dengan pasien Covid yang bergejala).
  5. Kontak dalam kurun waktu dua hari sebelum hasil swab PCR pertama positif hingga pasien diisolasi (kontak dengan pasien Covid yang tidak bergejala).
Sumber : Instagram @pandemictalks https://instagram.com/pandemictalks?igshid=19v8ocx4rfd73

Keterangan:

  1. Masa Inkubasi : Periode sejak terpapar hingga muncul gejala (pada masa ini virus memperbanyak diri)
  2. Masa Menular : Pada periode ini pasien dapat menularkan Virus ke orang lain; Bilamana seseorang kontak erat dengan pasien konfirmasi 2 hari sebelum timbul gejala sampai dengan pasien dinyatakan sembuh, maka wajib karantina mandiri selama 14 hari. Bila tidak timbul gejala selama 14 hari, boleh lepas karantina. Bila ada gejala, periksa PCR/ swab Antigen.
  3. Sembuh : Pada masa ini Antibodi sudah terbentuk dimana antibodi IgM muncul terlebih dahulu diikuti IgG.

 

Tes deteksi Covid-19 mana yang diperlukan ?

  1. Pada kondisi tidak bergejala namun ada riwayat kontak erat : Swab PCR / konsultasi ke dokter untuk perlunya tes.
  2. Kondisi akut, bergejala selama kurang dari 7 hari : Swab PCR / Swab Antigen.
  3. Kondisi akut, bergejala lebih dari 7 hari : Swab PCR dan serologi Antibodi.
  4. Kondisi sembuh : Serologi Antibodi dan konsultasi ke dokter untuk perlunya tes.

 

Mari bersama kita sukseskan program-program pemerintah untuk pengnggulangan Covid-19  agar  Pandemi ini dapat segera berakhir.

 

Salam Sehat,

dr. Fenny Indrawati Tandjung

Leave a comment

New Student Registration Information